Teknologi – The Empire Code Show
show-img

Ilan Asqolani – ASEAN Foundation Timbulkan Kesadaran Mengenai Data Science di Asia Tenggara (#4)

“Berbicara mengenai data sciene itu tidak hanya melulu tentang analisis data. Buat saya, data science itu luas. Ada keterampilan-keterampilan lain yang relevan dengan data science, seperti critical thinking skill, problem solving skill, dan organizational skill. Saya pikir kalau memang tujuannya tidak menjadi data scientist pun keterampilan-keterampilan tersebut akan [tetap] berguna pada saat kita bekerja. Bahkan tidak hanya untuk bekerja, tapi untuk hidup juga. Ketika ada tantangan atau masalah, [skil] ini bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah itu.”

Ilan Asqolani 

Data science serupa ‘senjata’ untuk menghadapi masa-masa ketika kita dijejali banyak sekali informasi di internet. Banyak data atau informasi berseliweran di dunia digital, belum lagi kemudahan setiap orang untuk terkoneksi satu sama lain. Hal ini, jika tidak disertai dengan pemikiran kritis dan skil analisis data, bisa menjadi bumerang. Karenanya, data science menjadi sangat penting untuk dikenalkan oleh orangtua, dan diajarkan lebih lanjut di sekolah. 

Di antara negara-negara di ASEAN, menurut Ilan, Indonesia masih tergolong baru dalam upaya menuju masyarakat yang ‘melek’ data science. “Langkah kami tidak bisa langsung begitu saja. Saat ini kami di ASEAN Foundation mengawalinya dengan capacity building. Harapannya agar masyarakat bisa aware dulu dengan data science,” jelas Ilan menambahkan. 

Meskipun perjalanan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya data science masih panjang, Ilan bercerita pada kami bahwa ia senang ketika alumni program capacity building terkait data science di ASEAN Foundation berkarir di perusahaan besar dan menjadi data scientist. Inisiatif ini menjadi pintu pembuka menuju pendidikan data science dikenal lebih banyak orang di Indonesia dan ASEAN. Di episode kali ini, Ilan memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah kecil yang orangtua atau pengajar bisa terapkan untuk anak-anak dalam menumbuhkan skil-skil data science. 

Ilan Asqolani, sejak lima tahun ke belakang  merupakan Project Manager dari ASEAN Foundation untuk SAP Joint Initiatives, di mana ia melaksanakan inisiatif digital literasi yang menargetkan anak-anak muda di seluruh ASEAN. Ilan sudah berkecimpung di dunia pendidikan sejak satu dekade terakhir di berbagai institusi besar, mulai dari UNESCO, Putera Sampoerna Foundation, higga Lembaga Bahasa

Dengarkan podcast kami di The Empire Code Indonesia Show di Spotify. Enjoy the podcast!

Transkripsi dari episode ini bisa diakses di sini.

Podcast ini bisa didengar gratis untuk semua, dan ke depannya akan tetap gratis untuk diakses. Bantu kami untuk terus menampilkan konten-konten menarik lainnya dengan mengikuti podcast ini di Spotify

Alex Hadirahardjo – Generasi Ketiga Pemilik Perusahaan Keluarga Lem Fox Berinovasi Menjadikan Usaha Keluarganya Siap Secara Digital (#3)

“Saya cenderung mengalokasikan aset dengan tepat sasaran, di mana itu sebetulnya berisiko dan jika pun kita gagal, itu tidak apa-apa. Saya selalu memastikan bahwa ada saat di mana hal yang kita lakukan bisa saja salah. Jika itu terjadi, saya membuat diri saya nyaman jika ada sesuatu yang salah, kemudian menerima segala perubahannya. Intinya, biasakan diri kita nyaman dengan ketidaknyamanan.”

Alex Hadirahardjo  

Alex Hadirahardjo (Alex) berasal dari Jakarta, menghabiskan sepertiga pertama hidupnya di Jakarta, kemudian 12 tahun di Amerika untuk bekerja dan study. Lalu sejak sepuluh tahun ke belakang memilih menetap di Singapura secara fisik, namun sebetulnya ia juga ‘kembali’ untuk melanjutkan perusahaan keluarganya di Indonesia sejak 2019. Sebelum akhirnya meninggalkan industri, selama 12 tahun ia bekerja untuk sebuah perusahaan manajemen investasi di Amerika. Ia juga sempat mencicipi pengalaman ditempatkan di beberapa perusahaan di berbagai negara seperti Hongkong, Sydney, dan Tokyo. 

Berlatar belakang pendidikan di bidang Sistem Informasi dan Keuangan, ia justru pertama kali terpapar dengan dunia teknologi sejak meninggalkan perusahaan pada 2019. “Ketika saya meninggalkan perusahaan, saya sadar seberapa besar investasi yang dialokasikan [perusahaan] untuk teknologi, mulai dari Artificial Intelligence (AI), bahkan banyak tenaga kerjanya yang dikerahkan untuk mengembangkan teknologi.” Ia kemudian melanjutkan studi di Singularity University, Kampus NASA di Silicon Valley, untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang Internet of Things (IoT)

Saat ini dia sedang mengembangkan beberapa bisnis keluarga. “Saya mulai dengan memigrasi data ke Cloud Computing, membersihkan server room, dan memberikan pelatihan untuk manajemen level atas tentang digital marketing,” ujar Alex. Ia juga menambahkan proses digitalisasi yang saat ini dikembangkan di salah satu perusahaan keluarganya adalah mengembangkan sistem yang bisa memonitor perkembangan kerja team. Buat Alex, Zoom dan sistem digitalisasi pada manajemen membuat timnya terkoneksi lebih erat daripada sebelumnya. Hingga kini, ia terus memantau perkembangan digitalisasi ekonomi sembari terus mengembangkan sistem digital yang memungkin kinerja timnya semakin efektif dan efisien.

Alex Hadirahardjo, Asset Allocation Portfolio Manager selama 12 tahun berkarir di perusahaan investasi manajemen di Amerika bernama PIMCO. Kini ia aktif mengelola beberapa perusahaan keluarga, di antaranya; Eka Citta Dian Persada (perusahaan distributor), PT Mugi (perusahaan pemasaran untuk perlengkapan industrial, retail, dan lab), dan PT AICA INDRIA

Dengarkan podcast kami di The Empire Code Indonesia Show di Spotify. Enjoy the podcast!

Transkripsi dari episode ini bisa diakses di sini.

Podcast ini bisa didengar gratis untuk semua, dan ke depannya akan tetap gratis untuk diakses. Bantu kami untuk terus menampilkan konten-konten menarik lainnya dengan mengikuti podcast ini di Spotify

Stephanie Seputra – Perempuan Muda Ini Menyiasati Keterbatasan dan Membuatnya Menjadi Entrepreneur yang Unstoppable (#1)

“Ada hal menarik yang gue sadari, bahwa kita cenderung bisa berkreasi pada ruang lingkup terbatas. Hal tersebut buat kita lebih kreatif. Menyadari kalau kita hanya bisa melakukan sedikit hal, kita pasti akan memikirkan caranya agar bisa melakukan [sesuatu yang lebih] yang kita suka. Kita tidak akan mudah menyerah.”
Stephanie Seputra

Barangkali Stephanie tumbuh dengan cara berbeda dari kebanyakan anak-anak pada masanya; dia menemukan proses belajar dari setiap pengalamannya dalam hidup dan menjadi kreatif dengan keterbatasan. Dan sering kali, hal-hal ini tidak didapatkannya hanya di dalam kelas ruang sekolah.

Buat Stephanie, teknologi akan terus dan selalu menjadi bagian yang sangat integral dengan hidup kita. Dalam prosesnya kita berkenalan dan memanfaatkan teknologi, penting untuk mengerti konsep teknologi secara fundamental. Alih-alih melihatnya sebagai hal yang besar, kita bisa memecah ide besar dari suatu konsep teknologi menjadi konsep-konsep kecil yang mengarahkan kita untuk memahami fungsi dan kegunaannya dalam keseharian kita. Oleh Stephanie, kembali lagi kita diingatkan pentingnya digital literasi. Ada banyak konsep dan pelajaran menarik yang diceritakan Stephanie dengan kami.

Stephanie Seputra, COO dan Pendiri MyEduSolve, perusahaan dengan misi meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia melalui online learning dan sertifikasi internasional mulai dari Microsoft, Adobe, dan Project Management.

Dengarkan tayangan podcast perdana kami di The Empire Code Indonesia Show. Kamu bisa mendengarkannya langsung dari browser di sini, atau melalui Spotify. Enjoy the podcast!

Transkripsi dari episode ini bisa diakses di sini.

Podcast ini bisa didengar gratis untuk semua, dan ke depannya akan tetap gratis untuk diakses. Bantu kami untuk terus menampilkan konten-konten menarik lainnya dengan mengikuti podcast ini di Spotify